YANG SUDAH BERSUAMI ISTRI WAJIB BACA? BERTAHUN-TAHUN MELAYANI SEPENUH HATI, NAMUN DICERAIKAN DALAM HITUNGAN DETIK???

>

Ini yaitu cerita sepasang suami istri, yang dalam bahtera rumah tangga itu, Allah berikan ujian dengan belum hadirnya buah hati ditengah- tengah kehidupan mereka. Semoga jadi hikmah untuk kita semua, bila ujian yakni memang segi dari kehidupan yang harusnya membuat kita agar jadi pribadi yang lebih sabar.

Sehari sang suami yang setelah pulang dari bekerja, merasakan rumahnya kosong tidak berpenghuni. Istrinya tidak ada dirumah waktu itu. Tidak tahu mengapa, tiba- tiba waktu itu, meledaklah emosinya. Hal semacam ini semakin tambah, terutama setelah saksikan istrinya yang tiba- tiba terlihat dari balik pintu.
Berkatalah sang suami dengan kemarahannya yang demikian, " Dari tempat mana saja kau?, saya lelah pulang kerja kau jadi kelayapan di luar! "

Si istri tersenyum, dia miliki kemauan menjawab pertanyaan suaminya untuk berikan penjelasan, namun tiba- tiba lehernya terasa seperti tercekik. Sang suami menarik jilbab panjang yang dipakainya hingga hampir sobek. Dan waktu itu juga si istri terjatuh di tanah.

Sebentar sang istri menghela nafas, dan tak terasa air matanya jatuh. Tetapi ditahannya mulutnya sendiri supaya tidak menyampaikan suatu hal yang membuat kemarahan suaminya semakin menjadi- jadi.

 " Saya akan membikinkan air hangat untuk kau mandi, suamiku " kata sang istri sambil mengusap air matanya dan mencoba berdiri.
 " Tidak butuh! " Jawab sang suami dengan keras. " Semakin lama, saya bosan dengan keadaan seperti ini. Saya inginkan anak darimu, tetapi mengapa kau jadi mandul. Dasar istri tidak berguna! "

 " Maaf " jawab si istri pelan.

 " Sudahlah! tidak ada manfaatnya kau minta maaf. Kau ku ceraikan saat ini juga. Saya
menginginkan wanita yang bisa memberiku anak " jawab suaminya gampang tidak ada memperhatikan perasaan istrinya.

Sang istri perasaan seperti tersambar petir, waktu suaminya menyampaikan kata cerai yang sekian tidak ada beban keluar dari mulutnya. Dia benar- benar tak tahu, mengapa suaminya sekian demikian tega
kepadanya, bahkan sebelumnya dia berikan penjelasan tentang apa yang ditanganinya tadi diluar.

Dia juga ajukan pertanyaan pada dirinya, mengapa setelah bertahun- th. mereka menikah, dan dengan sepenuh hati dia telah melayani suaminya, namun dalam hitungan detik saja, suaminya telah tega menceraikannya.

Sang istri selalu memohon pada suaminya agar tidak menceraikannya, namun suaminya bahkan semakin lagi dan lagi dalam menyampaikan kata cerai bahkan sampai 3 kali. Lalu, di usirlah sang istri dari rumahnya.

Besok harinya, datanglah seorang ibu tua yang inginkan bertamu bakal menjumpai sang istri. Suaminya hanya menjawab singkat apabila sang istri sudah tidak menghuni rumah itu. Si ibu tua lantas minta ijin menjelaskan sebentar tentang maksud kemunculannya peluang ini.

Dia berkata bila dia inginkan melanjutkan pembicaraan yang terpotong di hari lebih dahulu tentang tekad sang istri itu untuk melamar putrinya itu untuk jadi istri ke-2 untuk suaminya.

Mendengar hal sejenis itu, Sang suami benar- benar terkejut dan tidak berasumsi, " Benarkah itu? " tanyanya pendek.

 " Ya, dia katakan dia inginkan menyenangkanmu dengan memberikanmu istri yang baru, agar kau memperoleh keturunan. Namun dia tergesa- gesa pulang, karena teringat pada jam itu kau pasti sudah pulang, dan dia demikian inginkan menyiapkan kebutuhanmu di rumah, " jawab si ibu menjelaskan.

Si suami tidak bisa berkata apa- apa lagi. Perasaan tercekat tenggorokannya untuk mengeluarkan bahkan hanya untuk satu kata. Dia tidak berasumsi, bila sang istri telah sekian luas hatinya untuk kebahagiaannnya. Namun dia balas semua dengan kata thalak 3 yang dengan mudah terlontar buat dia sekian saja, kemarin.