WAJIB DIBACA PASANGAN YANG MAU MENIKAH'' TUTUPI LAH AIB CALON SUAMI ANDA. TOLONG BAGIKAN

>

Aib itu adalah suatu hal yang memalukan, serta sudah semestinya ditutupi. Dalam hadits Nabi saw yang kerap kita dengar yaitu, siapa saja yang menutupi aib saudaranya sesama muslim maka  Allah tutupi aibnya kelah pada hari kiamat.  
Tetapi bagaimana dengan aib sendiri, seperti ketidakprawanan seseorang wanita yang dikarenakan lakukan hubungan badan dengan kekasihnya, lalu putus jalinan dengannya. Lalu, ada lelaki lain yang menyukai si wanita itu serta siap menikahinya. Apakah si wanita itu baiknya bercerita aibnya apa tidak.

Dalam kitab I’anah ath-Thalibib ada keterangan yang menyebutkan kalau orang yang zina serta orang yang lakukan kemaksiatan disunnahkan untuk menutupi perbuatannya. Alasan yang dikemukakan yaitu ada hadits yang menyebutkan kalau siapa saja yang lakukan satu perbuatan yang keji jadi sebaiknya ia menutupinya dengan tutup Allah swt.

“Ketahuilah bahwa disunnahkan untuk pelaku zina serta tiap tiap orang lakukan kemaksiatan untuk menutupinya dianya lantaran ada hadits yang menyebutkan, ‘Barang siapa yang lakukan satu perbuatan keji jadi sebaiknya ia menutupi dengan tutup Allah swt”. (Abu Bakr Ibn as-Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I’anah ath-Thalibin, Bairut-Dar al-Fikr, tt, juz, 4, h. 147)
Bahkan menurut penulis kitab at-Tamhid yakni Ibnu Abd al-Barr, salah seseorang ulama kenamaan dari madzhab maliki menyebutkan kalau saat seseorang muslim lakukan perbuatan keji (fahisyah) harus baginya menutupi dirinya, begitu pula harus menutupi orang lain. Dalam pandangan Ibnu Abd al-Barr perintah untuk menutupi perbuatan keji dipahami sebagai perintah harus, bukanlah sunnah seperti pandangan penulis kitab I’anah ath-Thalibin. Sekian ini seperti dikemukakan Muhammad bin Yusuf bin Abi al-Qasim al-Abdari penulis kitab at-Taj wa al-Iklil li Mukhtashar Khalil.

“Rasulullah saw bersabda, ‘Barang siapa yang lakukan suatu hal dari yang semisal perbuatan yang keji, jadi sebaiknya ia menutupinya dengan tutup Allah. Dalam kitab at-Tamhid, Ibnu Abd al-Barr berkata, kalau dalam hadits ini ada panduan yang tunjukkan kalau saat seseorang muslim lakukan perbuatan yang keji harus baginya menutupinya, serta demikian halnya menutupi orang lain” (Muhammad bin Yusuf bin Abi al-Qasim al-Abdari, at-Taj wa al-Iklil li Mukhtashar Khalil, Bairut-Dar al-Fikr, 1398 H, juz, 6, h. 166)

Dengan merujuk pada penjelasan diatas, jadi baiknya si wanita itu tak bercerita aibnya sendiri pada calon suaminya. Bahkan juga menurut pendapat Ibnu Abd al-Barr menyebutkan harus menutupinya. Sekian jawaban yang bisa kami kemukakan. Mudah-mudahan dapat jadi jalan keluar yang baik atas masalah yang ada. Tiap-tiap orang memiliki saat lantas. Berusahalah sebisa-bisanya untuk menutupi aib kita serta orang lain, selekasnya bertaubat, serta memperbanyak istighfar.