MEMILIKI WAJAH TANPAN..TAPI SIA-SIA!! BACA ARTIKEL INI DAN BAGIKAN
>
Muka Tampan? Sia-sia!! Kalau nantinya dilaknat Tuhan. Muka
Tampan? Sia-sia!! Kalau hari- harinya tidak ada amalan
Muka Tampan? Sia-sia!! Kalau tak ada Al Qur’an yang lekat dalam ingatan
Muka Tampan? Sia-sia!! Kalau tak memburu keridhaan
Muka Tampan? Sia-sia!! Kalau cuma kerjakan kesia-siaan
Muka Tampan? Sia-sia!! Kalau hatinya dikotori kebanggaan
Muka Tampan? Sia-sia!! Kalau tidak ada kehormatan
Muka Tampan? Sia-sia!! Bila matanya masih tetap liar tak dapat juga tundukkan pandangan
Muka Tampan? Sia-sia!! Apabila tidak dapat mengatur udara nafsunya
Muka Tampan? Sia-sia!! Apabila cuma untuk menebar pesona dan memikat wanita
Muka Tampan? Sia-sia!! Apabila malas mematuhi yang Kuasa dan jadi bangga dengan dosa-dosa
Muka Tampan? Sia-sia!! Bila selanjutnya nantinya peroleh siksa di neraka
Ketampananmu tak berarti karena ia tak memikul anda akan diridhai
Ketampananmu tak berguna, lantaran seseorang masuk syurga bukanlah karena tampannya rupa.
Ketampananmu tentunya bakal sirna dan hilang seiring waktu berjalan yang jalan. Tengah apa-apa yang engkau kerjakan akan abadi dan tentu diminta dipertanggungj awabkan oleh Ilahi.
Ketampananmu tak akan bisa jadi pembantu pada saat engkau dihadapkan pada pengadilan Yang
Maha.
Ketampananmu tidak akan pernah bisa jadi pemberat amal-amal kebaikan di timbangan mizan. Tak
dapat juga memperingan azab yang ditimpakan pada hari kemarin.
Ketampananmu cuma
pemberian… hanya utang yg akan tidak berikanlah efek di dalam alam keabadian.
Cobalah saksikan Bilal bin Rabbah dengan kulitnya yang hitam, saksikan juga Amr bin Jamuh dengan kakinya yang pincang, lihatlah juga Abdullah bin Ummi Maktum dengan buta pandangan.
Mereka mulia di sisi Rabb mereka, Rasulullah mengakui kelebihan mereka. Tidaklah karena tampannya rupa, tidaklah juga karena prima anggota badannya. Namun
semuanya kerana kesetiaan pada ikrar syahadat yang diucap, kepatuhan pada ketetapan syariat, lakukan kewajiban tanpa ada keengganan, dan ketaqwaan yang menghunjam sanubari tidak ada lekang.
Tidakkah anda belajar pada Yusuf ‘alaihissalam waktu dia digoda untuk berzina dia menolak seraya berkata, “Aku berlindung pada Allah…” Serta waktu muka tampannya menarik
kaum wanita, baginda berdoa, “Wahai Tuhanku, penjara lebih saya sukai dari pada penuhi ajakan
mereka kepadaku…”
Tidakkah kau perhatikan pengucapan Umar bin Abdul Aziz saat seorang
sahabat lamanya -Muhammad bin Ka’ab Al qardhi- menyebutkan kehairanannya atas penampilan
Umar yang berpindah setelah jadi khalifah. Walaupun sesungguhnya waktu Umar jadi gubernur Madinah tubuhnya di isi dan sehat, dan sesudah jadi amirul mukminin Umar jadi kurus, sederhana dan
bersahaja.
Umar berkata menjawab kehairanan Ka’ab, “Bagaimana apabila anda saksikan saya didalam kuburku tiga hari setelah kematianku, saat ke dua mataku tanggal dari pipiku, dari hidung dan mulutku mengalir cacing dan nanah. Tentu saat itu engkau akan demikian menjauhi saya kian lebih kehairananmu saat ini. ” Wahai pemuda yang bangga dengan
ketampanannya…
Wahai pemuda yang repot dengan tampilan lahirnya… Wahai pemuda yang terlena dengan
pandangan dan pujian manusia…
Janganlah lagi tertipu akan kefanaan dan kesenangan tidak ada keabadian. Bersegeralah menuju penghambaan yang akan berikanlah keberuntungan.
Apa yang akan kau banggakan waktu kematian telah mendekati, apa yang akan kau persembahkan..
SEMOGA MENJADI PENGETAHUAN BUAT KITA!!
MEMILIKI WAJAH TANPAN..TAPI SIA-SIA!! BACA ARTIKEL INI DAN BAGIKAN
Reviewed by Unknown
on
23.22.00
Rating:

Tidak ada komentar: